Kita tahu bahawa Plastik amatlah dekat dengan kehidupan kita,
hampir setiap hari bahkan setiap saat kita menggunakan apa yang kita sebut
plastik (Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap
barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating,
gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-alat
militer hingga pestisida, Plastik dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan
murah.
Akan tetapi plastik juga beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan
keluarga kita. Oleh karena itu kita harus mengerti plastik-plastik yang aman
untuk kita pakai ) Karna itu agar kita lebih memahami tentang plastik saya
membuat tulisan ini.
Penjelasan awal
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka
terbentuk dari kondensasi
organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri
dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer
alami yang termasuk plastik. Plastik dapt dibentuk menjadi film
atau fiber
sintetik.
Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka
"malleable", memiliki properti keplastikan.
Plastik didesain dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat
menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan
dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan
memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri.
Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding,ekstrusi, dll)
Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang
deformasi atau gagal karena shear
stress- lihat keplastikan
(fisika) dan ductile.
Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling
umum dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene,
acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum.
Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom
mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang,
atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja
atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang.
(beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari
rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan.
Untuk
mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari
tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer
sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer).
Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi
bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer
tersebut.
Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti:
permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi
secara kimia (seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke
molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).
Sejarah
Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan
digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari
hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada
tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005.
Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika
Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India
hanya 2kg/orang/tahun.
Macam-macam plastik
Sudah banyak orang yang memberi peringatan, rumor, gosip bahkan
artikel majalah tentang bahaya plastik. Tetapi tetap saja hanya segelintir
orang yang menggubris, peduli atau sampai meneliti lebih lanjut.
Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir
setiap barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik
laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil,
mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu kita bisa hampir
dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A.
Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah
industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup
makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol
bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman
untuk dipakai makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang
mengandung Bisphenol-A.
#1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk
botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral,
botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Boto-botol dengan bahan #1
dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat
apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.
#2. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol
susu yang berwarna putih susu. Sama seperti #1 PET, #2 juga direkomendasikan
hanya untuk sekali pemakaian.
#3. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling
sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling
wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada
plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan.
PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
#4. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat
makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur
ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat.
Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk
tempat makanan.
#5. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik
terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat
menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan.
Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.
#6. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan
styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan
bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan
Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine
juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi
gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah
melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
#7. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat
makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa
mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang
berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.
Masih banyak sekali barang plastik yang tidak mencantumkan
simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan lokal di Indonesia. Oleh
karena itu, kalau anda ragu lebih baik tidak membeli. Kalaupun barang bersimbol
lebih mahal, harga tersebut lebih berharga dibandingkan kesehatan keluarga
kita.
Pada akhirnya. Hindari penggunaan plastik apapun di Microwave.
Gunakan bahan keramik, gelas atau pyrex sebagai gantinya.
Hindari juga membuang sampah plastik terutama yang mengandung Bisphenol-A
sembarangan karena bahan tersebut pun bisa mencemari air tanah yang pada
akhirnya pun bisa mencemari air minum banyak orang.
Jenis plastik
Plastik dapat digolongkan berdasarkan:
- Sifat fisikanya
- Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC)
- Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida
- Kinerja dan penggunaanya
- Plastik komoditas
- sifat mekanik tidak terlalu bagus
- tidak tahan panas
- Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN
- Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman
- Plastik teknik
- Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C
- Sifat mekanik bagus
- Contohnya: PA, POM, PC, PBT
- Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik
- Plastik teknik khusus
- Temperatur operasi di atas 150 °C
- Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm²)
- Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR
- Aplikasi: komponen pesawat
- Berdasarkan jumlah rantai karbonnya
- 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
- 5 ~ 11 Cair (bensin)
- 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
- 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
- 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
- 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)
- Berdasarkan sumbernya
- Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
- Polimer sintetis:
- Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren
- Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis
- Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)
Proses manufaktur plastik
Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung
yang berpemanas diinjeksikan ke dalam cetakan.
Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung
yang berpemanas secara kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga
menghasilkan penampang yang kontinyu.
Lembaran plastik yang dipanaskan ditekan ke dalam suatu cetakan.
Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung
yang berpemanas secara kontinyu diekstrusi membentuk pipa (parison) kemudian
ditiup di dalam cetakan.
Sifat polimer konduktif
Polimer semikonduktif dan konduktif adalah polimer terkonjugasi
yang menunjukkan perubahan ikatan tunggal dan ganda antara atom-atom karbon
pada rantai utama polimer. Ikatan ganda diperoleh dari karbon yang memiliki
empat elektron valensi, namun pada molekul terkonjugasi hanya memiliki tiga
(kadang-kadang dua) atom lain.
Elektron yang tersisa membentuk ikatan π,
elektron yang terdelokalisasi pada seluruh molekul. Suatu zat dapat bersifat
polimer konduktif jika mempunyai ikatan rangkap yang terkonjugasi.
Contoh dari
polimer terkonjugasi adalah plastik tradisonal (polyethylen), sedangkan
polimer konduktif antara lain : polyacetilen, polpyrol, polytiopen,
polyaniline dan lain lain.
Kesehatan dan Plastik
Badan Pengawasan Obat dan Makan ( BPOM ) Republik Indonesia telah
mengeluarkan peringatan kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan kantong
plastik dan platik PVC sebagai wadah makanan siap saji terutama yang berminyak,
berlemak dan mengandung alcohol. Mengapa penggunaan plastik berbahaya bagi
kesehatan dan lingkungan?
Kantong plastik membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun
untuk menguraikan plastik. Diperlukan waktu 1000 tahun agar plastik dapat
terurai sempurna oleh tanah. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan
mencemari tanah dan air tanah.
Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi
kesehatan. Jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastik akan mengurai di
udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia.
Selain kantong plastik, BPOM juga melarang penggunaan plastic PVC
untuk makanan karena dalam proses pembuatannya ditambahkan penstabil seperti
senyawa timbal (Pb), kadmium (Cd), timah putih (Sn) atau lainnya untuk mencegah
kerusakan PVC. Bahkan agar lentur atau fleksibel, kadang-kadang ditambahkan
senyawa ester ftalat, ester adipat dan lain-lain.
Residu dari bahan-bahan kimia tersebut berbahaya bagi kesehatan.
VCM terbukti mengakibatkan kanker hati, senyawa Pb merupakan racun bagi ginjal
dan syaraf, senyawa Cd merupakan racun bagi ginjal dan dapat mengakibatkan
kanker paru, sedangkan senyawa ester ftalat dapat mengganggu sistem endokrin.
Selain itu kantong plastik juga dapat memicu gangguan sistem saraf dan memicu
depresi.
Mengingat bahaya penggunaan plastik bagi kesehatan kita, maka
mulai saat ini penggunaan plastik sebagai wadah makanan sebaiknya dihindari.
Plastik Ramah Lingkungan
Liputan6.com, Tokyo: Plastik memang dikenal
sebagai bahan yang tak bisa terurai secara alami. Tak heran, limbah plastik
kerap menimbulkan masalah lingkungan. Akibatnya dalam sepuluh tahun terakhir
ini, jumlah limbah plastik bertambah dua kali lipat.
Ada yang memusnahkan limbah plastik dengan membakar. Namun, plastik yang dibakar akan menimbulkan gas beracun. Di masa depan, masalah-masalah yang berkaitan dengan limbah plastik tampaknya bisa diminimalisir--untuk tak mengatakan dihilangkan. Baru-baru ini, ilmuwan Jepang menemukan jenis plastik yang bisa terurai. Plastik ini terbuat dari bahan organik, yaitu tumbuhan jagung.
Saat ini, berbagai benda mulai dari pot bunga hingga kantung sampah memang banyak yang terbuat dari plastik. Alasannya, plastik mempunyai sifat yang mudah dibentuk dan tahan lama, dibanding kayu dan bahan organik lain. Sehingga, plastik dipilih menjadi bahan baku pembuatan aneka ragam produk yang mudah dibuat.
Di Jepang, jenis plastik baru ini sudah beredar dan mempunyai kekuatan sebaik plastik konvensional. Bedanya, setelah dibuang, plastik tersebut dapat terurai oleh mikroorganisme di dalam tanah. Lalu, plastik jenis ini juga dapat dibuat menjadi aneka ragam benda, seperti plastik untuk kemasan hingga serat untuk tekstil.
Bila dibandingkan plastik dengan bahan polyester dengan plastik jenis baru memiliki banyak kelebihan. Plastik baru temuan ilmuwan Jepang ini mempunyai daya tahan lebih tinggi terhadap bakteri dan jamur. Saat dibakar pun gas yang dihasilkan tidak akan menimbulkan efek rumah kaca maupun gas beracun. Sehingga plastik ini aman digunakan sebagai wadah makanan dan dapat pula digunakan di dalam mikrowave.
Industri barang elektronik di Jepang juga sudah menggunakan plastik jenis ini, seperti kartu memori pada komputer jinjing atau laptop. Bahkan produsen komputer tersebut berjanji dalam lima tahun mereka akan meluncurkan komputer yang sebagian komponennya sudah terbuat dari plastik jenis baru ini.
Boleh jadi, di masa mendatang, plastik ramah lingkungan ini merambah di bidang otomotif. Saat ini, plastik yang bisa terurai baru terbatas pada karpet lantai kendaraan. Bahan plastik terbuat kentang.(ZIZ/Sud).
Ada yang memusnahkan limbah plastik dengan membakar. Namun, plastik yang dibakar akan menimbulkan gas beracun. Di masa depan, masalah-masalah yang berkaitan dengan limbah plastik tampaknya bisa diminimalisir--untuk tak mengatakan dihilangkan. Baru-baru ini, ilmuwan Jepang menemukan jenis plastik yang bisa terurai. Plastik ini terbuat dari bahan organik, yaitu tumbuhan jagung.
Saat ini, berbagai benda mulai dari pot bunga hingga kantung sampah memang banyak yang terbuat dari plastik. Alasannya, plastik mempunyai sifat yang mudah dibentuk dan tahan lama, dibanding kayu dan bahan organik lain. Sehingga, plastik dipilih menjadi bahan baku pembuatan aneka ragam produk yang mudah dibuat.
Di Jepang, jenis plastik baru ini sudah beredar dan mempunyai kekuatan sebaik plastik konvensional. Bedanya, setelah dibuang, plastik tersebut dapat terurai oleh mikroorganisme di dalam tanah. Lalu, plastik jenis ini juga dapat dibuat menjadi aneka ragam benda, seperti plastik untuk kemasan hingga serat untuk tekstil.
Bila dibandingkan plastik dengan bahan polyester dengan plastik jenis baru memiliki banyak kelebihan. Plastik baru temuan ilmuwan Jepang ini mempunyai daya tahan lebih tinggi terhadap bakteri dan jamur. Saat dibakar pun gas yang dihasilkan tidak akan menimbulkan efek rumah kaca maupun gas beracun. Sehingga plastik ini aman digunakan sebagai wadah makanan dan dapat pula digunakan di dalam mikrowave.
Industri barang elektronik di Jepang juga sudah menggunakan plastik jenis ini, seperti kartu memori pada komputer jinjing atau laptop. Bahkan produsen komputer tersebut berjanji dalam lima tahun mereka akan meluncurkan komputer yang sebagian komponennya sudah terbuat dari plastik jenis baru ini.
Boleh jadi, di masa mendatang, plastik ramah lingkungan ini merambah di bidang otomotif. Saat ini, plastik yang bisa terurai baru terbatas pada karpet lantai kendaraan. Bahan plastik terbuat kentang.(ZIZ/Sud).
Sumber :
Pikiran Rakyat (26 Januari 2006), http://id.wikipedia.org/wiki/Plastik,
liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar