Rabu, 8 Feb 12 - Tadi pagi saya tidak sengaja melihat berita mengenai penyakit ini disalah satu stasiun Televisi tapi sayang hanya sepenggal beritanya saja, tapi walaupun hanya sepenggal saya menangkap bahwa penyakit ini memang sangat mematikan bagi kita para wanita.
Bayangkan di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Fakta ini membuat saya semakin khawatir...
Menurut WHO,
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang
tertinggi di dunia. Karna itu saya pun mencari lebih lanjut mengenai penyakit ini di internet , agar saya insya allah dapat terhindar dari penyakit ini. amin
1. Kenali Kanker Serviks
1. Kenali Kanker Serviks
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi
pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus)
dengan liang senggama wanita (vagina).
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV)
onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher
rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke
organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.
2. Sebeberapa bahaya penyakit kanker serviks ?
2. Sebeberapa bahaya penyakit kanker serviks ?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker
serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang
menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap
tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks.
Sekitar
8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia
merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi
di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul
seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit
telah mencapai stadium lanjut.
3. Penyebab kanker serviks
3. Penyebab kanker serviks
Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus).
Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di
antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus
HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya adalah
virus HPV tipe 16 dan 18.
Selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
4. Cara penularan kanker serviks ?
4. Cara penularan kanker serviks ?
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang
dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat
terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ
genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.
Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu
berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular
melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Henah
lo, mangkanya jangan jajan yaa.
5. Gejala kanker serviks !
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.
Gejala kanker serviks tingkat lanjut :
- munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
- keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
- perdarahan di luar siklus menstruasi.
- penurunan berat badan drastis.
- Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung
- juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
6. Berapa lama masa pertumbuhan kanker serviks ini?
Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi
keganasan) penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang
berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk
mengatasinya.
Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel
abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker.
Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap
infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.
7. siapa saja yang berisiko terinfeksi ?
- Perokok :
Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British Journal of Cancer pada tahun 2001.
Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang,” ujarnya.
IBN
- Wanita berusia antara 35-50 tahun :
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun, terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah lawan seksual. Semakin banyak lawan seksual yang Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti jumlah lawan seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.
Anda yang terinfeksi virus HIV dan yang dinyatakan memiliki hasil uji pap smear abnormal, serta para penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus HPV. Pada Anda yang melakukan diet ketat, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh, sehingga Anda mudah terinfeksi.
8. Cara mendeteksinya ?
Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk
mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya
cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis
pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka).
Menggunakan
asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah
dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik
pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang
dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).
9. Cara mencegah kanker seviks?
Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit
kanker yang menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya
jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya
pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
- tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
- rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
- dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
- dan tentunya memelihara kesehatan tubuh
10. Pentingnya memakai vaksinasi HPV !
Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar vaksin pencegah infeksi HPV
tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab kanker serviks. Vaksin ini bekerja
dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus sebelum
memasuki sel-sel serviks.
Selain membentengi dari penyakit kanker
serviks, vaksin ini juga bekerja ganda melindungi perempuan dari ancaman
HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin. Yang perlu ditekankan
adalah, vaksinasi ini baru efektif apabila diberikan pada perempuan
berusia 9 sampai 26 tahun yang belum aktif secara seksual.
Vaksin
diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksinasi,
risiko terkena kanker serviks bisa menurun hingga 75%. Ada kabar
gembira, mulai tahun ini harga vaksin yang semula Rp 1.300.000,- sekali
suntik menjadi Rp 700.000,- sekali suntik.
Vaksin ini telah diujikan pada ribuan perempuan di seluruh dunia.
Hasilnya tidak menunjukkan adanya efek samping yang berbahaya. Efek
samping yang paling sering dikeluhkan adalah demam dan kemerahan, nyeri,
dan bengkak di tempat suntikan.
Efek samping yang sering ditemui
lainnya adalah berdarah dan gatal di tempat suntikan. Vaksin ini sendiri
tidak dianjurkan untuk perempuan hamil. Namun, ibu menyusui boleh
menerima vaksin ini.
11. Bisakah kanker serviks disembuhkan?
Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks
biasanya datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium
3. Masalahnya, kanker serviks yang sudah mencapai stadium 2 sampai
stadium 4 telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti
kandung kemih, ginjal, dan lainnya.
Karenanya, operasi
pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti
sedia kala. Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan erapi
tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun
tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan.
Pilih
mana? mencegah dengan vaksinasi atau anda memilih pengangkatan rahim,
radiasi dan kemoteraphy yang masih juga belum ada jaminan sembuh? Lebih
baik mencegah daripada mengobati kanker serviks bukan?
sc: http://female.kompas.com – kanker serviks
http://www.ingateros.com/2010/04/kanker-serviks-penyebab-tanda-tanda-cara-mencegah-dan-mengobati-kanker-serviks.html
http://www.ingateros.com/2010/04/kanker-serviks-penyebab-tanda-tanda-cara-mencegah-dan-mengobati-kanker-serviks.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar